Information in this document may be out of date
This document has an older update date than the original, so the information it contains may be out of date. If you're able to read English, see the English version for the most up-to-date information: Using sysctls in a Kubernetes Cluster
Menggunakan sysctl dalam Sebuah Klaster Kubernetes
Kubernetes v1.12 [beta]
Dokumen ini menjelaskan tentang cara mengonfigurasi dan menggunakan parameter kernel dalam sebuah klaster Kubernetes dengan menggunakan antarmuka sysctl.
Sebelum kamu memulai
Kamu harus memiliki klaster Kubernetes, dan perangkat baris perintah kubectl juga harus dikonfigurasikan untuk berkomunikasi dengan klastermu. Jika kamu belum memiliki klaster, kamu dapat membuatnya dengan menggunakan minikube, atau kamu juga dapat menggunakan salah satu dari tempat mencoba Kubernetes berikut ini:
Untuk melihat versi, tekankubectl version
.Melihat Daftar Semua Parameter Sysctl
Dalam Linux, antarmuka sysctl memungkinkan administrator untuk memodifikasi kernel
parameter pada runtime. Parameter tersedia melalui sistem file virtual dari proses /proc/sys/
.
Parameter mencakup berbagai subsistem seperti:
- kernel (dengan prefiks umum:
kernel.
) - networking (dengan prefiks umum:
net.
) - virtual memory (dengan prefiks umum:
vm.
) - MDADM (dengan prefiks umum:
dev.
) - subsistem yang lainnya dideskripsikan pada dokumentasi Kernel.
Untuk mendapatkan daftar semua parameter, kamu bisa menjalankan perintah:
sudo sysctl -a
Mengaktifkan Sysctl Unsafe
Sysctl dikelompokkan menjadi sysctl safe dan sysctl unsafe. Sebagai tambahan untuk pengaturan Namespace yang benar, sebuah sysctl safe harus diisolasikan dengan benar diantara Pod dalam Node yang sama. Hal ini berarti mengatur sysctl safe dalam satu Pod:
- tidak boleh mempengaruhi Pod lain dalam Node
- tidak boleh membahayakan kesehatan dari Node
- tidak mengizinkan untuk mendapatkan sumber daya CPU atau memori di luar batas sumber daya dari sebuah Pod.
Sejauh ini, sebagian besar sysctl yang diatur sebagai Namespace belum tentu dianggap sysctl safe. Sysctl berikut ini didukung dalam kelompok safe:
kernel.shm_rmid_forced
,net.ipv4.ip_local_port_range
,net.ipv4.tcp_syncookies
,net.ipv4.ping_group_range
(sejak Kubernetes 1.18),net.ipv4.ip_unprivileged_port_start
(sejak Kubernetes 1.22).
Catatan:
Contohnet.ipv4.tcp_syncookies
bukan merupakan Namespace pada kernel Linux versi 4.4 atau lebih rendah.Daftar ini akan terus dikembangkan dalam versi Kubernetes berikutnya ketika kubelet mendukung mekanisme isolasi yang lebih baik.
Semua sysctl safe diaktifkan secara bawaan.
Semua sysctl unsafe dinon-aktifkan secara bawaan dan harus diizinkan secara manual oleh administrator klaster untuk setiap Node. Pod dengan sysctl unsafe yang dinon-aktifkan akan dijadwalkan, tetapi akan gagal untuk dijalankan.
Dengan mengingat peringatan di atas, administrator klaster dapat mengizinkan sysctl unsafe tertentu untuk situasi yang sangat spesial seperti pada saat kinerja tinggi atau penyetelan aplikasi secara real-time. Unsafe syctl diaktifkan Node demi Node melalui flag pada kubelet; sebagai contoh:
kubelet --allowed-unsafe-sysctls \
'kernel.msg*,net.core.somaxconn' ...
Untuk Minikube, ini dapat dilakukan melalui flag extra-config
:
minikube start --extra-config="kubelet.allowed-unsafe-sysctls=kernel.msg*,net.core.somaxconn"...
Hanya sysctl yang diatur sebagai Namespace dapat diaktifkan dengan cara ini.
Mnegatur Sysctl untuk Pod
Sejumlah sysctl adalah diatur sebagai Namespace dalam Kernel Linux hari ini. Ini berarti mereka dapat diatur secara independen untuk setiap Pod dalam sebuah Node. Hanya sysctl dengan Namespace yang dapat dikonfigurasi melalui Pod securityContext dalam Kubernetes.
Sysctl berikut dikenal sebagai Namespace. Daftar ini dapat berubah pada versi kernel Linux yang akan datang.
kernel.shm*
,kernel.msg*
,kernel.sem
,fs.mqueue.*
,- Parameter dibawah
net.*
dapat diatur sebagai Namespace dari container networking Namun, ada beberapa perkecualian (sepertinet.netfilter.nf_conntrack_max
dannet.netfilter.nf_conntrack_expect_max
yang dapat diatur dalam Namespace container networking padahal bukan merupakan Namespace).
Sysctl tanpa Namespace disebut dengan sysctl node-level. Jika kamu perlu mengatur mereka, kamu harus secara manual mengonfigurasi mereka pada sistem operasi setiap Node, atau dengan menggunakan DaemonSet melalui Container yang berwenang.
Gunakan securityContext dari Pod untuk mengonfigurasi sysctl Namespace. securityContext berlaku untuk semua Container dalam Pod yang sama.
Contoh ini menggunakan securityContext dari Pod untuk mengatur sebuah sysctl safe
kernel.shm_rmid_forced
, dan dua buah sysctl unsafe net.core.somaxconn
dan
kernel.msgmax
. Tidak ada perbedaan antara sysctl safe dan sysctl unsafe dalam
spesifikasi tersebut.
Peringatan:
Hanya modifikasi parameter sysctl setelah kamu memahami efeknya, untuk menghindari gangguan pada kestabilan sistem operasi kamu.apiVersion: v1
kind: Pod
metadata:
name: sysctl-example
spec:
securityContext:
sysctls:
- name: kernel.shm_rmid_forced
value: "0"
- name: net.core.somaxconn
value: "1024"
- name: kernel.msgmax
value: "65536"
...
Peringatan:
Karena sifat alami dari sysctl unsafe, penggunaan sysctl unsafe merupakan resiko kamu sendiri dan dapat menyebabkan masalah parah seperti perilaku yang salah pada Container, kekurangan sumber daya, atau kerusakan total dari Node.Merupakan sebuah praktik yang baik untuk mempertimbangkan Node dengan pengaturan sysctl khusus sebagai Node yang tercemar (tainted) dalam sebuah cluster, dan hanya menjadwalkan Pod yang membutuhkan pengaturan sysctl. Sangat disarankan untuk menggunakan Kubernetes fitur taints and toleration untuk mengimplementasikannya.
Pod dengan sysctl unsafe akan gagal diluncurkan pada sembarang Node yang belum mengaktifkan kedua sysctl unsafe secara eksplisit. Seperti halnya sysctl node-level sangat disarankan untuk menggunakan fitur taints and toleration atau pencemaran dalam Node untuk Pod dalam Node yang tepat.
PodSecurityPolicy
Kamu selanjutnya dapat mengontrol sysctl mana saja yang dapat diatur dalam Pod dengan menentukan daftar
sysctl atau pola (pattern) sysctl dalam forbiddenSysctls
dan/atau field
allowedUnsafeSysctls
dari PodSecurityPolicy. Pola sysctl diakhiri
dengan karakter *
, seperti kernel.*
. Karakter *
saja akan mencakup
semua sysctl.
Secara bawaan, semua sysctl safe diizinkan.
Kedua forbiddenSysctls
dan allowedUnsafeSysctls
merupakan daftar dari nama sysctl
atau pola sysctl yang polos (yang diakhiri dengan karakter *
). Karakter *
saja berarti sesuai dengan semua sysctl.
Field forbiddenSysctls
tidak memasukkan sysctl tertentu. Kamu dapat melarang
kombinasi sysctl safe dan sysctl unsafe dalam daftar tersebut. Untuk melarang pengaturan
sysctl, hanya gunakan *
saja.
Jika kamu menyebutkan sysctl unsafe pada field allowedUnsafeSysctls
dan
tidak ada pada field forbiddenSysctls
, maka sysctl dapat digunakan pada Pod
dengan menggunakan PodSecurityPolicy ini. Untuk mengizinkan semua sysctl unsafe diatur dalam
PodSecurityPolicy, gunakan karakter *
saja.
Jangan mengonfigurasi kedua field ini sampai tumpang tindih, dimana sysctl yang diberikan akan diperbolehkan dan dilarang sekaligus.
Peringatan:
Jika kamu mengizinkan sysctl unsafe melalui fieldallowUnsafeSysctls
pada PodSecurityPolicy, Pod apa pun yang menggunakan sysctl seperti itu akan gagal dimulai
jika sysctl unsafe tidak diperbolehkan dalam flag kubelet --allowed-unsafe-sysctls
pada Node tersebut.Ini merupakan contoh sysctl unsafe yang diawali dengan kernel.msg
yang diperbolehkan dan
sysctl kernel.shm_rmid_forced
yang dilarang.
apiVersion: policy/v1beta1
kind: PodSecurityPolicy
metadata:
name: sysctl-psp
spec:
allowedUnsafeSysctls:
- kernel.msg*
forbiddenSysctls:
- kernel.shm_rmid_forced
...