Information in this document may be out of date
This document has an older update date than the original, so the information it contains may be out of date. If you're able to read English, see the English version for the most up-to-date information: Deploy and Access the Kubernetes Dashboard
Antarmuka Pengguna Berbasis Web (Dashboard)
Dashboard adalah antarmuka pengguna Kubernetes. Kamu dapat menggunakan Dashboard untuk men-deploy aplikasi yang sudah dikontainerisasi ke klaster Kubernetes, memecahkan masalah pada aplikasi kamu, dan mengatur sumber daya klaster. Kamu dapat menggunakan Dashboard untuk melihat ringkasan dari aplikasi yang sedang berjalan di klaster kamu, dan juga membuat atau mengedit objek individu sumber daya Kubernetes (seperti Deployment, Job, DaemonSet, dll.). Sebagai contoh, kamu dapat mengembangkan sebuah Deployment, menginisiasi sebuah pembaruan bertahap (rolling update), memulai kembali sebuah Pod atau men-deploy aplikasi baru menggunakan sebuah deploy wizard.
Dashboard juga menyediakan informasi tentang status dari sumber daya Kubernetes di klaster kamu dan kesalahan apapun yang mungkin telah terjadi..
Men-deploy Antarmuka Pengguna Dashboard
Antarmuka Dashboard tidak ter-deploy secara bawaan. Untuk men-deploy-nya, kamu dapat menjalankan perintah berikut:
kubectl apply -f https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/dashboard/v2.0.0/aio/deploy/recommended.yaml
Mengakses Antarmuka Dashboard
Untuk melindungi data klaster kamu, pen-deploy-an Dashboard menggunakan sebuah konfigurasi RBAC yang minimal secara bawaan. Saat ini, Dashboard hanya mendukung otentikasi dengan Bearer Token. Untuk membuat token untuk demo, kamu dapat mengikuti petunjuk kita untuk membuat sebuah contoh pengguna.
Peringatan:
Contoh pengguna yang telah dibuat di tutorial tersebut akan memiliki hak istimewa sebagai administrator dan hanyalah untuk tujuan pembelajaran.Proksi antarmuka baris perintah (CLI)
Kamu dapat mengakses Dashboard menggunakan perkakas CLI kubectl dengan menjalankan perintah berikut:
kubectl proxy
Kubectl akan membuat Dashboard tersedia di http://localhost:8001/api/v1/namespaces/kubernetes-dashboard/services/https:kubernetes-dashboard:/proxy/.
Antarmuka pengguna berbasis web tersebut hanya dapat di akses dari mesin dimana perintah tersebut dijalankan. Lihat kubectl proxy --help
untuk lebih lanjut.
Catatan:
Metode otentikasi Kubeconfig tidak mendukung penyedia identitas eksternal atau otentikasi berbasis sertifikat elektronik x509.Tampilan selamat datang
Ketika kamu mengakses Dashboard di klaster yang kosong, kamu akan melihat laman selamat datang. Laman ini berisi tautan ke dokumen ini serta tombol untuk men-deploy aplikasi pertama kamu. Selain itu, kamu dapat melihat aplikasi-aplikasi sistem mana saja yang berjalan secara bawaan di Namespace kube-system
dari klaster kamu, misalnya Dashboard itu sendiri.
Men-deploy aplikasi yang sudah dikontainerisasi
Dashboard memungkinkan kamu untuk membuat dan men-deploy aplikasi yang sudah dikontainerisasi sebagai Deployment dan Service opsional dengan sebuah wizard sederhana. Kamu secara manual dapat menentukan detail aplikasi, atau mengunggah sebuah berkas YAML atau JSON yang berisi konfigurasi aplikasi.
Tekan tombol CREATE di pojok kanan atas di laman apapun untuk memulai.
Menentukan detail aplikasi
Deploy wizard meminta kamu untuk menyediakan informasi sebagai berikut:
App name (wajib): Nama dari aplikasi kamu. Sebuah label dengan nama tersebut akan ditambahkan ke Deployment dan Service, jika ada, akan di-deploy.
Nama aplikasi harus unik di dalam Namespace Kubernetes yang kamu pilih. Nama tersebut harus dimulai dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan huruf kecil atau angka, dan hanya berisi huruf kecil, angka dan tanda hubung (-). Nama tersebut juga dibatasi hanya 24 karakter. Spasi di depan dan belakang nama tersebut diabaikan.
Container image (wajib): Tautan publik dari sebuah image kontainer Docker pada registry apapun, atau sebuah image privat (biasanya di-hosting di Google Container Registry atau Docker Hub). Spesifikasi image kontainer tersebut harus diakhiri dengan titik dua.
Number of pods (wajib): Berapa banyak Pod yang kamu inginkan untuk men-deploy aplikasimu. Nilainya haruslah sebuah bilangan bulat positif.
Sebuah Deployment akan terbuat untuk mempertahankan jumlah Pod di klaster kamu.
Service (opsional): Untuk beberapa aplikasi (misalnya aplikasi frontend) kamu mungkin akan mengekspos sebuah Service ke alamat IP publik yang mungkin berada diluar klaster kamu(Service eksternal). Untuk Service eksternal, kamu mungkin perlu membuka lebih dari satu porta jaringan untuk mengeksposnya. Lihat lebih lanjut di sini.
Service lainnya yang hanya dapat diakses dari dalam klaster disebut Service internal.
Terlepas dari jenis Service, jika kamu memilih untuk membuat sebuah Service dan Container kamu berjalan di sebuah porta(arah masuk), kamu perlu menentukan dua porta. Service akan memetakan porta(arah masuk) ke porta target yang ada di sisi Container. Service akan mengarahkan ke Pod-Pod kamu yang sudah di-deploy. Protokol yang didukung adalah TCP dan UDP. Nama DNS internal untuk Service ini akan sesuai dengan nama aplikasi yang telah kamu tentukan diatas.
Jika membutuhkan, kamu dapat membuka bagian Advanced options di mana kamu dapat menyetel lebih banyak pengaturan:
Description: Tels yang kamu masukkan ke sini akan ditambahkan sebagai sebuah anotasi ke Deployment dan akan ditampilkan di detail aplikasi.
Labels: Label-label bawaan yang akan digunakan untuk aplikasi kamu adalah
name
danversion
aplikasi. Kamu dapat menentukan label lain untuk diterapkan ke Deployment, Service (jika ada), dan Pod, sepertirelease
,environment
,tier
,partition
, dantrack
rilis.Contoh:
release=1.0 tier=frontend environment=pod track=stable
Namespace: Kubernetes mendukung beberapa klaster virtual yang berjalan di atas klaster fisik yang sama. Klaster virtual ini disebut Namespace. Mereka mengizinkan kamu untuk mempartisi sumber daya ke beberapa grup yang diberi nama secara logis.
Dashboard menampilkan semua Namespace yang tersedia dalam sebuah daftar dropdown, dan mengizinkan kamu untuk membuat Namespace baru. Nama yang diizinkan untuk Namespace terdiri dari maksimal 63 karakter alfanumerik dan tanda hubung (-), dan tidak boleh ada huruf kapital. Nama dari Namespace tidak boleh terdiri dari angka saja. Jika nama Namespace disetel menjadi sebuah angka, misalnya 10, maka Pod tersebut akan ditaruh di Namespace
default
.Jika pembuatan Namespace berhasil, Namespace tersebut akan dipilih secara bawaan. Jika pembuatannya gagal, maka Namespace yang pertama akan terpilih.
Image Pull Secret: Jika kamu menggunakan image kontainer Docker yang privat, mungkin diperlukan kredensial pull secret.
Dashboard menampilkan semua secret yang tersedia dengan daftar dropdown, dan mengizinkan kamu untuk membuat secret baru. Nama secret tersebut harus mengikuti aturan Nama DNS, misalnya
new.image-pull.secret
. Isi dari sebuah secret harus dienkode dalam bentuk base64 dan ditentukan dalam sebuah berkas.dockercfg
. Nama kredensial dapat berisi maksimal 253 karakter.Jika pembuatan image pull secret berhasil, image pull secret tersebut akan terpilih secara bawaan. Jika gagal, maka tidak ada secret yang dipilih.
CPU requirement (cores) dan Memory requirement (MiB): Kamu dapat menentukan batasan sumber daya minimal untuk Container. Secara bawaan, Pod-Pod berjalan dengan CPU dan memori yang tak dibatasi.
Run command dan Run command arguments: Secara bawaan, Container-Container kamu akan menjalankan perintah entrypoint bawaan dari image Docker yang ditentukan. Kamu dapat menggunakan opsi Run command dan Run command arguments untuk mengganti bawaannya.
Run as priveleged: Pengaturan ini untuk menentukan sebuah proses yang berjalan dalam privileged container sepadan dengan proses yang berjalan sebagai root pada host-nya. Priveleged container dapat menggunakan kemampuan seperti memanipulasi stack jaringan dan mengakses perangkat-perangkat.
Environment variables: Kubernetes mengekspos Service melalui environment variable. Kamu dapat membuat environment variable atau meneruskan argumen ke perintah-perintah untuk menjalankan Container dengan nilai dari environment variable. Environment Variable dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi untuk menemukan sebuah Service. Nilai environment variable dapat merujuk ke variabel lain menggunakan sintaksis
$(VAR_NAME)
.
Menggungah berkas YAML atau JSON
Kubernetes mendukung pengaturan deklaratif. Dengan cara ini, semua pengaturan disimpan dalam bentuk berkas YAML atau JSON menggunakan skema sumber daya [API.
Sebagai alternatif untuk menentukan detail aplikasi di deploy wizard, kamu dapat menentukan sendiri detail aplikasi kamu dalam berkas YAML atau JSON, dan mengunggah berkas tersebut menggunakan Dashboard.
Menggunakan Dashboard
Bagian ini akan menjelaskan bagian-bagian yang ada pada Antarmuka Dashboard Kubernetes; apa saja yang mereka sediakan dan bagaimana cara menggunakanya.
Navigation
Ketika ada objek Kubernetes yang sudah didefinisikan di dalam klaster, Dashboard akan menampilkanya di tampilan awalnya. Secara bawaan hanya objek-objek dalam Namespace default saja yang ditampilkan di sini dan kamu dapat menggantinya dengan selektor Namespace yang berada di menu navigasi.
Dashboard menampilkan jenis objek Kubernetes dan mengelompokanya dalam beberapa kategori menu.
Admin Overview
Untuk administrasi klaster dan Namespace, Dashboard menampilkan Node, Namespace dan PresistentVolume dan memiliki tampilan yang detail untuk objek-objek tersebut. Daftar Node berisi metrik penggunaan CPU dan memori yang dikumpulkan dari semua Node. Tampilan detail menampilkan metrik-metrik untuk sebuah Node, spesifikasinya, status, sumber daya yang dialokasikan, event-event, dan Pod-Pod yang sedang berjalan di Node tersebut.
Workloads
Menampilkan semua aplikasi yang sedang berjalan di Namespace yang dipilih. Tampilan ini menampilkan aplikasi berdasarkan jenis beban kerja (misalnya, Deployment, Replica Set, Stateful Set, dll.) dan setiap jenis beban kerja memiliki tampilanya sendiri. Daftar ini merangkum informasi yang dapat ditindaklanjuti, seperti berapa banyak Pod yang siap untuk setiap Replica Set atau penggunaan memori pada sebuah Pod.
Tampilan detail dari beban kerja menampilkan status dan informasi spesifik serta hubungan antara objek. Misalnya, Pod-Pod yang diatur oleh ReplicaSet atau, ReplicaSet-ReplicaSet baru, dan HorizontalPodAutoscaler untuk Deployment.
Services
Menampilkan sumber daya Kubernetes yang mengizinkan untuk mengekspos Service-Service ke jaringan luar dan menemukannya (service discovery) di dalam klaster. Untuk itu, tampilan dari Service dan Ingress menunjukan Pod-Pod yang ditarget oleh mereka, endpoint-endpoint internal untuk koneksi klaster, dan endpoint-endpoint eksternal untuk pengguna eksternal.
Storage
Tampilan Storage menampilkan sumber-sumber daya PersistentVolumeClaim yang digunakan oleh aplikasi untuk menyimpan data.
Config Maps dan Secrets
Menampilkan semua sumber daya Kubernetes yang digunakan untuk pengaturan aplikasi yang sedang berjalan di klaster. Pada tampilan ini kamu dapat mengedit dan mengelola objek-objek konfigurasi dan menampilkan kredensial yang tersembunyi secara bawaan.
Logs Viewer
Laman daftar dan detail Pod tertaut dengan laman penampil log (log viewer). Kamu dapat menelusuri log yang berasal dari Container-Container pada sebuah Pod.
Selanjutnya
Untuk informasi lebih lanjut, lihat Laman proyek Kubernetes Dashboard.